Pertemuan Ke-4 dengan Bapak Karolus Mengenai (Philosophical Reflections 1: Greece and Rome Philosophy, Changing Concepts of the Body, and the Games)

Rabu, 25 Maret 2015 |



Selamat malam pengunjung blog mfr95. Admin mau berbagi informasi mengenai (Human Philosophical Reflections 1 : Greece and Rome Pilosophy, Changing Concepts of the body, and the games) Apa sih itu semua? Mari kita lihat pengertian dan contoh dari itu semua, dan apa yang telah kita lalui bersama bapak Karolus di pertemuan ke-4 kemarin


 Di pertemuan ke-4 dengan beliau, kami mempresentasikan blog kami masing-masing dan menyaksikan hasil observasi kelompok kami (Filogi & Ammfas) dalam bentuk video. Itu inti dari pertemuan kami dengan beliau kemarin. Baiklah di postingan kali ini admin ingin sedikit membahas mengenai Human Philosophical Reflections. 



A. Greece (Yunani)

1. Pengaruh Yunani

 Seperti yang kita ketahui bahwa bangsa Yunani mengembangkan banyak kepercayaan dunia Barat tentang tubuh dan pendidikan jasmani serta adanya kemungkinan dengan Yahudi dan pengaruh Fenisia. 

Terdapat dua sistem metafisi di Yunani: 
   Naturalistik: kodrat manusia adalah baik spiritual dan jasmani (fisik)

   Pendidikan jasmani dan intelektual sangat ditekankan.

2. Metafisik Yunani


Pandangan yang berlawanan Anti-naturalistik: kodrat manusia diciptakan oleh pikiran :
 

    - Pikiran dijunjung tinggi dari tubuh
    - Pendidikan jasmani tidak diperlukan


    Mengingat pendidikan jasmani: hasil posisi metafisik tertentu kedua pandangan yang dipegang   pikiran di harga tinggi :

    -Berbeda pada pentingnya tubuh 
    -Pandangan naturalistik jauh lebih popular 




3.Philosophical Positions : The Body


Dualisme :


    -Penjelasan eksistensi manusia berdasarkan kedua keyakinan metafisik dan teologis

    -Socrates dan Plato
    -Memiliki implikasi besar bagi pendidikan jasmani
    -Memisahkan eksistensi      manusia menjadi dua bagian, pikiran dan tubuh.






4. Greek Ideals : Arete and Agon

   -Cita-cita yang selaras dengan tiap Yunani

   -Yunani yang paling mirip dewa ketika berjuang untuk keunggulan
   -Cita-cita Yunani adalah sarjana yang baik-atlet-prajurit


1.1 Stadium di Olympiacos



Arete dan Aragon :

  Arete :
  1. Arete hanya mungkin ketika individu berjuang
  2. Mereka yang berpikir bahwa mereka telah mencapai hal itu telah hilang
  3. Telah disahkan menjadi keangkuhan (kebanggaan berlebihan)
  4. Arete termasuk kebajikan, keterampilan, kecakapan, kebanggaan, keunggulan, keberanian, dan bangsawan (Stephen Miller)

 Aragon :
  1. Agon: Homer direferensikan sebagai tempat pertemuan di mana atletik diadakan
  2. Diperluas dari kompetisi atletik
  3. Termasuk dalam kompetisi musik, puisi, berbicara di depan umum dan acara lainnya
  4. Berkembang menjadi agonis atau kompetitif
  5. Menjadi terkait dengan proses (penderitaan) mempersiapkan untuk kompetisi apapun


 Greek Sport :
      1. Sejarah:
- Kelahiran Olympic

games(776 SM).
- Permainan Pemakaman menghormati almarhum dan senang Dewata.
- Iklim di Yunani memungkinkan untuk sepanjang tahun aktivitas fisik.
2. Historical Perspective
- Romantic view: pendekatan yang meliputi kenaikan dan penurunan. Tahun kemenangan pada tahun kelima dan keenam.
- Traditional view: olahraga berevolusi dari permainan dijelaskan oleh Homer.
- Modern sport historians: banyak yang bentuknya non traditionalists. Olahraga bertumbuh dari kontak dengan peradaban Yunani dan sekitarnya.

Athens and Sparta: A Tale of Two City-States
Athena dan Sparta merupakan bagian dari Yunani yang paling terkenal dan mempunyai kebudayaan yang sangat kontras. Athena berpusat pada kebudayaan dan pembelajaran. Athena dididik oleh keluarga mereka masing-masing. Kaum perempuan Athena tidak berpartisipasi seperti perempuan Spartan. 

Gambar 1 Athena

Sparta berpusat pada kekuatan militer dengan masyarakatnya sebagai prajurit. Sparta sangat terobsesi dengan militer dan tujuan dari negara itu adalah untuk menghasilkan prajurit maka pendidikan fisik dianggap sangat serius. Kaum perempuan dari Spartan berpartisipasi dalam senam dan program kebugaran fisik dan olahraga. Mereka percaya bahwa kebugaran fisik dan pelatihan sangat berguna untuk kedua jenis kelamin. Perempuan Spartan berkompetisi di balapan kaki. 

Gamba 2 Sparta

Dilaksanakan lomba atletik untuk menghormati istri Zeus (Hera) seperti lomba lari dengan menggunakan stadion yang sama di Olympia. Dan hakimnya juga sama (Hellanodikai).

Permainan berasal dari berbagai macam jenis festival, hari besar keagamaan yang diselenggarakan selama bertahun-tahun. Kontes atletik adalah aktivitas utama di festival seluruh Yunani, sejumlah isi stadion mencoba bertahan hidup. 

Athens and Sparta: Views on Physical Education
Athletic Participation of Greek Women

Ancient Olympic Games

Gamabr 3 Stadion Olympic
Patung yang rumit dan bentuk-bentuk kesenian lainnya mulai dibangun. Yunani percaya bahwa kemengan (atletik, militer, etc) merupakan tahbisan dari para dewa. Olympia adalah lokasi yang suci dimana terjadi berbagai macam kemenangan. Kecurangan pernah terjadi di Olimpiade serta festival atletik lainnya didunia Yunani. Hanya kaum pria yang diizinkan untuk bersaing dan menonton sedangkan kaum wanita yang sudah menikah tidak diperbolehkan untuk menghadiri acara tersebut. Kompetisi non atletik biasanya berada pada bidang kesenian seperti filsafat, puisi, musik. Juara Olimpiade dapat disebut sebagai seorang pahlawan.

Plato, Aristoteles dan filsuf terkenal lainnya pernah berkumpul di Olympia. Permainan terkait dengan bantuan keagamaan pagan mungkin kemudiah telah berhet di beberapa lokasi. Olimpiade mungkin dilanjutkan di beberapa lokasi lain untuk sementara waktu.

Rome

The Etruscans

Gambar 4 Etruria
kaum Etruria yang menetap di Etruria dikenal sebagai Tyrrhenians oleh orang Yunani. Mereka mencapai puncaknya di Italia dari 8 sampai abad ke-5 SM Herodotus. Eturia berasal dari Asia Kecil. Etruscan rules: sekitar 600 SM untuk 509 SM Etruria yang tinggal di Italia tengah utara.





Para arkeologi menemukan makam penguburan. Pada tahun 1958, ditemukan makan yang berisi lukisan yang menggambarkan berbagai jenis olahraga. Makam tersebut dikenal sebagaiMakam Olimpiade. Dan dengan seiringnya waktu, makam lain ditemukan. Ada makam yang menggambarkan jejak kaki, lomba melompat, diskusi, balap kereta, melompati rintangan kayu, berenang, senam dan pertempuran bersenjata. Patung yang menggambarkan pegulat pria dan wanita saling bersaing juga ditemukan. Patung tersebut menunjukkan bahwa pria dan wanita kaum Etruscan keduanya aktif dan berkompetisi melawan satu sama lain. Olahraga merupakan pekerjaan dan festival atletik merupakan hiburan.


Etruscan Sport

Cenderung menggunakan kekerasan dimana para tahanan digunakan sebagai korban untuk menghormati orang yang sudah meninggal. Para tahanan digunakan sebagai hiburan dengan bertempur sampai mati. Kota Etruscan berpusat disekitar arena yang berfungsi sebagai tempat-tempat olahraga. Roma mengadopsi berbagai kebiasaan dan praktik Etruscan setelah menaklukkan mereka pada 509 SM. Para arkeologi menemukan makam penguburan. Pada tahun 1958, ditemukan makan yang berisi lukisan yang menggambarkan berbagai jenis olahraga. Makam tersebut dikenal sebagaiMakam Olimpiade. 

Dan dengan seiringnya waktu, makam lain ditemukan. Ada makam yang menggambarkan jejak kaki, lomba melompat, diskusi, balap kereta, melompati rintangan kayu, berenang, senam dan pertempuran bersenjata. Patung yang menggambarkan pegulat pria dan wanita saling bersaing juga ditemukan. Patung tersebut menunjukkan bahwa pria dan wanita kaum Etruscan keduanya aktif dan berkompetisi melawan satu sama lain. Olahraga merupakan pekerjaan dan festival atletik merupakan hiburan.

Ancient Rome

Republik Romawi (didirikan setelah kemenangan atas Etruria 509 SM).
Kekaisaran Romawi (didirikan pada 27 SM). Dibagi dalam abad keempat M. Empire Barat, berpusat di Roma, berlangsung sampai AD 476. Empire Timur, berpusat di Konstantinopel (sekarang Istanbul), berlangsung sampai AD 1453.

Romans and Greeks: Cultural Analysis

Roma tidak menjunjung tinggi nilai kecerdasan dan kebudayaan seperti Yunani. Mereka berfokus pada segala hal yang praktis (utilitarian) dibandingkan sesuatu yang estetika. Roma tidak memberikan kontribusi banyak dalam kemajuan filosofis dan ilmiah dibandingkan dengan Yunani. Kebanyakan Romawi tidak mempunyai keyakinan ‘holistik’ dalam pembangunan manusia.h menaklukkan mereka pada 509 SM.
Gambar 5 Roma Adalah Insiyur Besar

                                                

Roma adalah politeistik seperti Yunani. Pada dasarnya, dewa-dewa Romawi berasal dari dewa Yunani yang diberi nama Romawi. Selama Kekaisaran, beberapa Romawi menolak hal-hal yang berkaitan dengan mitologi dan mulai berpegangan pada agama Kristen.

Roman Beliefs
     Agama Romawi sifatnya tidak terlalu berfokus pada roh. Jarang dilaksanakan upacara, misteri dan kekaguman. Keyakinan para Romawi sangat penting untuk perkembangan dan kelangsungan hidup masyarakatnya. Roma jauh lebih inklusif pada budaya lain selain budaya Yunani. 

     The Stoic
     Tidak seperti Plato dan Socrates, Stoics mempercayai tubuh atau jasmani. Indera yang dimiliki digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Menolak metafisika dan mengklaim agama tentang moralitas. Memiliki penekanan pada pencapaian kebahagiaan pribadi melalui perilaku pribadi yang positif apapun yang menjadi rintangannya. 

Gambar 6 Epicureans
Menolak metafisika dan agama pada perilaku seseorang (hampir sama dengan Stoicisme) dan menentang idealisme. Mengembangkan individu yang berkebudayaan dan menemukan kebahagiaan lewat pemikiran mereka. 

Menantang politik etis dari Julius Caesar dan diusir dari Roma karena kritiknya. Dia menjadi kritik pada arena olahraga yang mewakili sebagian besar masalah sosial Romawi. Dipengaruhi oleh filsuf Yunani; Antiokhus yang prihatin dengan etika dan perkembangan optimal pikiran dan tubuh. 
  
Roman Sport: Change Over Time
1. Republik awal: orang-orang sehat secara fisik dan aktif terlibat dalam kontes atletik tetapi tidak tertarik dalam kompetisi atletik gaya Yunani. Kelas atas mengembangkan permainan bola, pijat dan Thermae (kolam permandian). Beberapa Romawi kaya menerima konsep senam kesehatan Yunani dan memuliakan dewa-dewa mereka melalui kegiatan fisik seperti lomba lari, permainan bola, gulat.

2. Era Kekaisaran: orang-orang kurang tertarik pada kebugaran fisik pribadi dan atletis Yunani tidak dihargai oleh militer utilitarian Roma. Roma menjadi bangsa penonton yang menikmati hiburan massa dan pembantaian. Permainan dan olahraga tidak memfasilitasi pendidikan jasmani seperti yang dilakukan di Yunani.

Roman Sport and the Military
Para calon prajurit dilatih untuk menjadi prajurit yang patuh, taat dan disiplin. Legions ditakuti diseluruh dunia kuno dan filsafat Stoic mendukung sistem militer ini.


Roman Science

Claudius Galen disebut sebagai bapak kedokteran olahraga yang belajar kedokteran sejak dia berumur 17 tahun. Dia mempraktekan pembelajarannya pada gladiator.

Orang pertama yang menerapkan obat-obatan dan biomekanik untuk latihan dan dia menentang para atlet profesional. Dia sepihak dengan Yunani tentang “moderasi dalam segala hal”.


Women & Sport

1. Peran para kaum perempuan dalam nilai hiburan tidak dianggap serius dan jarang didokumentasikan dibandingkan dengan peran kaum laki-laki. Kompetisi atletik adalah domain dari laki-laki Romawi. Perempuan biasanya berpartisipasi dalam berenang, menari, permainan bola dan Thermae.

2. Romanized Olimpiade pernah melaksanakan gulat dan kontes lari untuk perempuan. Ditemukan juga sebuah bukti arkeologis bahwa perempuan pernah berkompetisi sebagai gladiator. 

Games & Spectacles
Hari libur keagamaan menjadi festival dimana terdapat 53 hari libur di 173 SM dan hampir 200 di 300 AD. Festival tersebut mengadakan permainan seperti perkelahian gladiator, kuda dan kereta ras, dan berbagai bentuk lain dari pertempuran. 

1. Flavian Amphitheater (Colosseum)
Merupakan arena tempat melaksanakan pertempuran pada festival di hari libur. Memuat ruang cukup untuk 50.000 penonton. Biasanya dilaksanakan pertunjukkan seperti perkelahian hewan, pria dan wanita dilemparkan ke hewan, pertempuran gladiator sampai titik terakhir dan pertempuran masa juga pernah diadakan. Kaisar Claudius membanjiri Colosseum dan memerintahkan 19.000 budak ke dalam kapal.

2. Circus Maximus
Merupakan pertunjukkan pacuan kuda utama di Roma. Kereta-kereta saling berbalapan dan gladiator berperang didepan 250 ribu penonton. 
3. Gladiators
Para partisipan yang bertempur dalam permainan gladiator merupakan penjahat atau budak yang sudah dilatih, namun ada juga beberapa pria yang bersukarela untuk mengikuti acara ini.
kelas utama dalam gladiator Thracian, Samnite, Retiarius, Murmillo. Mereka berpakaian sebagai musuh Romawi dan berkelahi sampai mati. Mereka mengambil sumpah untuk dibakar dengan api, dibelenggu dengan rantai, dikocok dengan batang dan dibunuh dengan baja.

Pompeii: sekolah pelatihan gladiator yang terbaik.

Sport and Christianity
Pertumbuhan kekristenan memberikan dampak dalam olahraga. Orang Kristen cenderung menghindari olahraga dan permainan tetapi mereka hadir untuk menonton dan berjudi pada peristiwa tersebut. Kekaisaran Kristen mengadopsi kereta balap yang populer dari Roma. Festival atletik Yunani dan Romawi berakhir dengan kehancuran Roma pada 410 AD.


Greek Reaction to Roman Sport

Banyak orang Yunani yang menentang pengenalan olahraga Romawi. Beberapa kaisar menyukai Olimpiade dan menghabiskan uangnya untuk mengembalikan tempat atletik Yunani seperti Olympia. Kontes gladiator dipentaskan di Yunani pada abad pertama masehi.

III. Philosophy, Sport & Physical Education During the Middle Ages: 900-1400
General History
1. Dark Ages: setelah jatuhnya Roma (476 M) sampai 900 M. Runtuhnya Roma dan awal Dark Ages menyebabkan kekacauan. Banyak masyarakat kota yang mencari perlindungan dari bangsawan yang kuat. Perdagangan dan administrasi publik yang dikembangkan oleh Roma menghilang selama Dark Ages. Kastil dan kota-kota berdinding dirancang oleh orang-orang yang putus asa dan membutuhkan perlindungan. 

2. Abad Pertengahan (Medieval): dari 900 AD ke awal Italian Renaissance, abad ke 14.
Impact of Christianity
Gereja Kristen merupakan lembaga satu-satunya yang tersisa setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi. Mereka menyediakan simbol stabilitas dan ketertiban di tengah-tengah ketakutan. 


Teologi gereja:

Epistemologi: berdasarkan pada iman mutlak dan keyakinan kepastian wahyu ilahi, yaitu Tuhan secara langsung yang mengungkapkan kebenaran melalui doa dan kitab suci. Menjanjikan surga bagi semua orang yang mengikuti ajaran-ajarannya. Hal tersebut merupakan hal yang dipandang baik bagi orang-orang Dark Ages dan Abad Pertengahan.


Christianity & Greek Philosophy

Filsuf pada masa Abad Pertengahan tidak memiliki akses yang banyak ke sumber sastra. Karya-karya Yunani yang digunakan kebanyakan milik Plato dan Aristoteles. Mereka tertarik pada pertanyaan-pertanyaan metafisik yang sama seperti Krsiten, seperti tentang keberadaan jiwa, personifikasi dan kepercayaan kepada Tuhan, sifat keberadaan dan sistem etika.
- Tertullian: menuntut malu tubuh. Menentang mengakui filsafat Yunani pagan. Dia dan para pengikutnya merupakan bagian minoritas.
- Platonisme: didukung oleh para pemikir Kristen sebagai persiapan intelektual bagi keKristenan.
Filsafat dan teologi mempunyai titik tolak yang berbeda. Filosofi berdasarkan pada penyelidikan yang berasalan sedangkan teologi berdasasrkan pada iman.

Philosophical Positions of The Body
1. Biblical Jesus: kesempurnaan dalam tubuh, pikiran dan jiwa. Posisi filosofi tubuh muncul dari teologi. Tuhan menciptakan alam semesta, pria dan wanita, pikiran dan tubuh. Tersirat tubuh dan jiwa yang baik.

2. Ortodoks: menolak gagasan bahwa tubuh adalah jahat. Penyakit pes menghancurkan Eropa pada abad ke 14, jutaan orang meninggal. Menurut gereja, wabah tersebut merupakan tanda dari Tuhan. Tubuh adalah “messenger of death”.

Philosophical Positions of The Body: Middle Ages
1. Dualisme asketis: perpaduan filsafat Plato & sejarah Kristen dan pemikiran keagamaan lainnya. Berusaha untuk memurnikan jiwa dan menolak segala macam bentuk kesenangan.

2. Skolastik: melihat hubungan erat antara pikiran dan tubuh. 

Thomas Aquinas (1255 - 1274)
1. Memeluk kebugaran fisik dan hiburan sebagai suatu hal yang positif untuk mempromosikan sosial dan moral kesejahteraan.

2. Mengatakan bahwa kecerdasan sebagaian bergantung pada tingkat kebugaran fisik individu.

3. Percaya bahwa kita dapat mengetahui hal-hal melalui tubuh kita serta melalui pikiran. Pikiran sifatnya lebih unggul daripada tubuh.

4. Sependapat dengan Aristoteles: manusia merupakan komposit integral dari tubuh dan jiwa. Jiwa memerlukan tubuh untuk memperoleh pengetahuan. Tidak percaya bahwa tubuh adalah utusan kematian. 


References:
- Binus Maya: Human Philosophical Reflections 1: Greece and Rome Philosophy, Changing Concepts of the Body, and the Games.
- Disaring dari "Who Were the Etruscans?" di http://ancienthistory.about.com/od/etruscans/f/Etruscans.htm

- Mechikoff & Estes, A History and Philosophy of Sport and Physical Education, Fourth Edition © 2006, The McGraw-Hill Companies, Inc. (seputarfilsafat)





0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Anda butuh postingan ini?Postingan ini bisa diPrint

Indonesian Blogger

Banner iskaruji dot com

Entri Populer