Selamat malam pengunjung blog mfr95 :D Maaf baru bisa aktif lagi,karena admin sangat-sangat sibuk untuk akhir ini. Oke kita langsung saja akan membahas Genarasi Remaja bertani,berikut bacaanya
Kompas, Selasa, 16 September 2014
Di Susun Oleh: Runik Sri Astuti
Ketika pemerintahan baru menyadari bahwa Indonesia mengalami krisis tenaga kerja di sektor pertanian, Imam Soejono sudah memberikan sousi. sejak berdinas sebagai teanaga penyuluh pertanian pada tahun 1974, dia aktif membina anak-anak petani dan meyiapkan mereka sebagai generasi andal yang mampu menghadapi persaingan global.
Ketika di daulat sebagai ketua Jambore Nasional Patra 1 ini terlihat lincah dan gesit mengurus semua kegiatan Jambore. Para peserta yang mencapai 38 petani dari enam provinsi dan 10 kabupaten/kota di tanah air. “Saya sanagat senang karena in pertama kalinya anggota remaja bisa bertemu, saling tukar pimikiran dan bersaing dalam inovasi pertanian untuk menghasilkan produk-produk yang unggul.”
Saat bertugas di Bondowos, dia tergerak mendidik anak-anak petani miskin untuk bergelut dan berkerja di dunia tani. Imam perihatin melihat anak-anak muda di pedesan yang tak mau pegang cangkul. Bahkan, anak-anak dan remaja yang putus sekolah pun enggan terjun ke sawah. Bagi mereka, menjadi seorang petani dianggap tidak keren dan tidak bermasa depan.
Bersama rekan penyuluh lainnya, seperti Dealimi, Imam mengumpulkan anak-anak para petani yang tidak mampu melanjutkan sekolah daan mendidiknya tanpa biaya untuk menjadi petani. Pengetahuan umum, pengetahuan dasar, teori pertanian, serta praktik di ajarkan kepada mereka. ketekunan dan kedislipanan pun di tanamkan kepada mereka utuk manjadikan mereka para petani yang unggul
0 komentar:
Posting Komentar